( Asuransi
dan Manajemen Risiko )
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami,Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok ini
yang alhamdullilah tepat pada waktunya yang bertopik “Asuransi dan Manajemen
Risiko”.
Makalah
ini berisikan tentang kontribusi manfaat manajemen risiko terhadap
perusahaan,keluarga dan masyarakat.Makalah ini merupakan bagian dari tugas mata
kuliah softskill.Setiap mahasiswa diharuskan membuat makalah ini,karena dengan
makalah ini mahasiswa mendapatkan gambaran.
Kami
menyadari bahwa maklah kelompok ini masih sangat jauh dari sempurna,untuk itu
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.Mudah-mudahan makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 ASURANSI DAN MANAJEMEN RISIKO
Asuransi selalu di kaitkan dengan
risiko, atau sebaliknya risiko di kaitkan dengan asuransi. Setiap orang dari
semua organisasi selalu di hadapkan dengan risiko atau di hadapkan kepada ketidakpastian
yang menimbulkan kerugian. Sumber risiko tersebut berbagai macam, antara lain
berkaitan dengan kepemilikan atas harta benda, yang mungkin hilang tercuri,
rusak karena usia, tau rusak karena ketinggalan zaman. Ada juga risiko yang
bersumber dari kehilangan pekerjaan, gangguan kesehatan, kehilangan jiwa, atau
risiko menjadi jompo, pikun, di makan usia. Banyak cara untuk menangani risiko
yaitu mulai dari menghindarinya, menghadapinya, mengendalikannya,
mengalihkannya tanpa asuransi, dapat juga dengan mengasuransikannya pada
perusahaan asuransi.
1.1.1 DEFINISI RESIKO
Asuransi dapat di lihat dari
berbagai macam ilmu, ilmu hukum, ilmu ekonomi,
ilmu sejarah,
ilmu risiko, ilmu actuarial, dan ilmu social. Asuransi adalah suatu bentuk
pengendalian risiko yang di lakukan dengan cara mengalihkan atau transfer
risiko dari satu pihak ke pihak laindalam hal ini adalah perusahaan asuransi,
dari segi ekonomi asuransi berarti sutu pengumpulan dana yang dapat di pakai
untuk menutup atau memberi ganti rugi kepada orang yang mengalami kerugian.
Asuransi juga
memiliki berbagai manfaat yang di klasifikasikan ke dalam :
a. Fungsi
utama asuransi adalah sebagai pengalihan risiko, pengumpulan dana dan premi
yang seimbang
b. Funsi
sekunder asuransi adalah untuk meranngsang pertumbuhan usaha, mencegah
kerugian, pengendalian kerugian, memiliki manfaat social dan sebagai tabungan.
c. Fungsi
tambahan asuransii adalah sebagai investasi dana dan invisible earning
Risiko yang dapat di asuransikan adalah
:
o
Risiko yang dapat di ukur dengan uang.
o
Risiko homogen ( risiko yang sama dan
cukup banyak di jamin oleh asuransi ).
o
Risiko murni ( risiko ini tidak
mendatangklan keuntungan ).
o
Risiko particular ( risiko dari sumber
individu ).
o
Risiko yang terjadi secara tiba-tiba (
accidental ).
o
Insurable interest ( tertanggung
memiliki kepentingan atas obyek pertanggungan )
o
Risiko yang tidak bertentangan dengan
hokum
Prinsip dasar asuransi :
o
Insurable interest
Hak
untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara
tertanggung dengan yang di asuransikan dan di akui secara hukum.
o
Utmost good faith
Suatu
tinadakan untuk mengungkapakan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang
material ( material fact ) mengenai sesuatu yang akan di asuransikan baik yang
di minta maupun tidak. Artinya adalah si penanggung harus dengan jujur
menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya syarat atau kondisi
dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas
dan benar atas objek atas kepentingan yang di pertanggungkan.
o
Proximate cause
Suatu
penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan
suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari
sumber yang baru dan independen.
o
Indemnity
Suatu
mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi financial dalam upayanya
menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum
terjadinya kerugian ( KUHD pasal 252, 253 dan di pertegas dalam pasal 278).
o
Subrogation
Pengalihan
hak tuntut dan tertanggung kepada penanggung setelah klaim di bayar.
o
Contribution
Hak penanggung untuk
mengajak penanggung lainnya yang sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama
kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memeberiakan indemnity.
1.1.2
MANAJEMEN RESIKO
Risiko didefinisikan sebagai peluang
terjadinya hasil yang tidak diinginkan sehinggga resiko hanya terkait dengan
situasi yang memungkinkan munculnya hasil negative serta berkaitan dengan
kemampuan memperkirakan terjadinya hasil negative.Kejadian risiko merupakan
kejadian yang memunculkan peluang atau
peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan. Kerugian risiko diakibatkan
oleh kejadian risiko baik secara langsung maupun secara tidak langsung.Kerugian
itu sendiri dapat berupa kerugian financial maupun kerugian non financial.
Manajemen risiko dan asuransi memiliki
akar yang sama, yaitu pemikiran pelaku du nia usaha untuk menghindari
ketidakpastian.
2.1 Kontribusi Manfaat Manjemen Risiko
Terhadap Perusahaan,Keluarga,dan Masyarakat
Sehubungan
dengan kenyataan, bahwa ketidakpastian itu selalu ada, semua orang termasuk
juga manajemen perusahaan harus selalu berusaha menanggulangi risiko-risiko
yang terjadi atau yang mungkin terjadi, artinya berupaya untuk menghilangkan
kerugian, atau paling tidak meminimalkan kerugian bila risiko dari
ketidakpastian itu terjadi.Manajemen Risiko yang baik akan dapat meminimalkan
kerugian-kerugian yang dihadapi perusahaan.
Sehingga
perusahaan bisa tetap menjaga kelangsungan hidupnya bahkan bisa berkembang
menjadi perusahaan yang lebih besar dan sukses dalam bisnisnya. Sebaliknya perusahaan yang tidak memiliki
Manajemen Risiko yang baik, sama saja perusahaan tersebut membiarkan dari
segala kemungkinan yang bisa menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Tentu saja kalau kerugian yang terjadi sangat
besar bisa membuat perusahaan tersebut bangkrut. Kemungkinan ini sangat besar, oleh karena risiko
itu bisa datang dari mana saja, sumber-sumber ataupun sebab-sebab yang bisa
menimbulkan risiko tersebut sangat banyak.
Selanjutnya bila perusahaan terhindar dari
risiko-risiko yang sangat merugikan maka perusahaan tersebut akan terjaga
kelangsungan hidupnya bahkan bisa berkembang lebih besar, perusahaan pun dapat
meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Karyawan yang bekerja di perusahaan
tentunya akan lebih tenang dalam bekerja.
Karyawan yang lebih tenang, sehat dan aman dalam bekerja karena antara
lain adanya Manajemen Risiko yang baik dari perusahaan yang menjamin keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan karyawan, maka selanjutnya para karyawan dari perusahaan ini akan
lebih mampu memberikan kesejahteraan kepada keluarganya.
Pada gilirannya ketika semua perusahaan telah
menerapkan Manajemen Risiko yang baik, setiap individu juga menerapkan
Manajemen Risiko yang baik maka pada gilirannya masyarakat secara keseluruhan
terhindar atau dapat meminimalkan kerugian dari risiko-risiko yang merugikan,
pada akhirnya masayarakat pun akan meningkat kesejahteraannya.
2.1.1
Kontribusi Terhadap
Perusahaan
Kontribusi
yang mungkin diberikan terhadap perusahaan dapat dibagi dalam 5 kategori :
a) manajemen
resiko dapat mencegah perusahaan dari kegagalan, sebagian besar hancurnya
fasilitas yang dapat menyebabkan perusahaan ditutup,jika perusahaan belum ada
kesiapan ,belum ada kesiap sediaan menghjadapi musibah itu,manajemen resiko
tersebut perusahaan dapat terhindar dari keancuran.
b) Oleh
karena laba data ditingkatkan dengan jalan mengurangi pengeluaran,maka
manajemen resiko menunjang secara langsung peningkatan laba misalnya :
manajemen resiko dapat mengurangi
pengeluaran dengan jalan mengurangi resiko kerugian perusahaan.
c) Manajemen
resiko dapat menyumbang secara tidak langsung laba sedikitnya dengan cara”
berikut :
-
Jika sebuah perusahaan memanajeri resiko
murninya dengan berhasil, maka manajer akan bersikap tenang dan percaya diri
dan membuka pikiran untuk menyelidiki resiko spekulatif
-
Dengan membebaskan manajer umum dari
memikirkan aspek resiko murni dari
proyek yang bersifat spekulatif, maka
menejemen resiko dalam hal ini menunjang
peningkatan kualitas keputusan yang
diambil.
-
Bila keputusan telah diambil untuk
menerima proyek yang bersifat spekulatif, maka penanganan resiko spekulatif
lebih efisien.
-
Manajemen resiko dapat mengurangi
fluktuasi laba tahunan dan aliran kas.
-
Melalui persiapan sebelumnya, manajemen
resiko dalam banyak hal dapat membuat perusahaan melanjutkan kegiatannya
walaupun telah mengalami kerugian, jadi dengan demikian mencegah langganan
pindah kepesaing.
d) Adanya
ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan
terhadap resiko murni, merupakan harta non material bagi perusahaan itu.
e) Manajemen
resiko melindungi perusahaan dari resiko murni ,dan karna kreitur pelanggan dan
pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung
menolong meningkatkan public image.
2.1.2
Kontribusi Terhadap
Keluarga
a) Manajer resiko dapat mempersiapkan
keluarga dalam 5 faedah tersebut diatas,
sebagai
contoh :
dengan
melindungi keluaraga terhadap catastrophic
losses, maka keluarga tersebut terhindar dari musibah.
b) Manajemen resiko yang sehat mungkin
menyanggupkan suatu keluarga untuk mengurangi pengeluaran untuk asuransi tanpa
mengurangi sifat perlindungannya.
c) Jika suatu keluarga telah dilindungi
terhadap kematian atau kesehatan, kehilangan atau kerusakan harta bendanya,
maka keluarga itu mungkin akan lebih berani untuk menanggung resiko dalam
investasi atau persetujuan mengenai karier
d) Suatu
keluarga dapat disembuhkan dari tekanan fisik dan mental.
e)
Keluarga mungkin pula memetik
faedah dari program manajemen resiko yang menolong orang orang lain.
2.1.3 Kontribusi Terhadap
Masyarakat
Masyarakat
juga memetik faedah dari makin lebih efisienya manajemen resiko menangani
perusahaan dan keluarga akan mengurangi bebanmasyarakat (social cost )
2.2 Tujuan Manajemen Risiko
Tujuan utama manajemen
risiko adalah untuk memastikan bahwa tujuan bisnis perusahaan akan tercapai dan
aset-asetnya aman terjaga.
Tujuan
manajemen resiko adalah untuk meminimalisir kerugiandan meningkatkan kesempatan
atau peluang.
·
Berusaha agar perusahaan tetap hidup (survive).
·
Memberika rasa aman (security).
·
Biaya manajemen resiko yang rendah
keuntangan yang lebih tinggi.
·
Pendapatan yang stabil dan wajar.
·
Tidak ada atau kecil saja gangguan
kegiatan.
·
Perkembangan perusahaan yang
berkesinambungan.
·
Kepuasan bagi perusahaan dalam tugas
social.
·
Kepuasan memenuhi kewajiban social baik
terhadap pemilik perusahaan atau pun pihak lainnya.
2.3 Hubungan Risiko dengsn
Fungsi-Fungsi Lain Dalam Perusahaan
·
Hubungan Dengan Fungsi Akunting.
Bagian akunting menjalankan kegiatan manajemen
resiko yang penting, yaitu :
1. Mengurangi
kesempatan pegawai melakukan pengelapan dengan jalan melakukan, internal
control dan internal audit.
2. Melalui
rek asset bagian akunting mengidentifikasikan dan mengukur eksposur kerugian
terhadap harta.
3. Melalui
penilain rek seperti rekening piutang, bagian akunting mengukur resiko piutang
dan mengalokasikan cadangan dana eksposur kerugian piutang.
Bagian
akunting juga dapat menciptakan resiko, seperti resiko pemakaian komputer,
resiko tanggung gugat karena kemungkinan terjadi penyajian informasi yang
salah.
·
Hubungan Dengan Fungsi Keuangan
Bagian keuangan melakukan banyak penetapan yang
mempengaruhi manajemen resiko.
1. Manajemen
resiko biasanya bawahan direktur keuangan.
2. Bagian
keuangan menganalisis pengaruh turunnya profit dan cash flow.
3. Dalam
menetapkan apakah perusahaan akan membeli peralatan yang mahal atau gedung
baru, makan manajemen financial seharusnya mempertimbangkan resiko murni yang tercipta
karna tindakan itu.
4. Jika
perusahaan meminjam uang dengan menggunakan harta sebagai kolateral ,biasanya
pemberi pinjaman menuntut agar harta itu diasuransikan, yang selanjutnya akan
melibatkan kegiatan manajemen resiko.
·
Hubungan Dengan Marketing
Kegiatan marketing
dapat menciptakan resiko terutama resiko tanggung gugat misalnya:
Perusahaan
bisa dituntut oleh pihak luar berkenaan dengan pengguanaan packaging yang tidak
memenuhi sarat. Perusahaan mungkin lalai memberitahu kepada konsumen tentang
bahaya yang mungkin terjadi jika produk itu menyimpang dari aturan yang
diberikan. Marketing manager pada keadaan tertentu mungkin harus meminta
pertimbangan manager resiko sebelum melaksanakan suatu perjanjian, karna pihak
lain mungkin memindahkan resiko sedangkan pihak manager marketing belum
menyadarinya. Itulah sebabnya bagian marketing selalu awas terhadap resiko yang
timbul pada setiap aktivitas marketing, dan bagian manajemen resiko seharusnya
diberi informasi secepatnya.
·
Hubungan Dengan Bagian Produksi
Kegiatan ini juga menciptakan resiko karna itu
bagian produksi harusnya mengidentifikasikan dan mengevaluasi bahaya bahaya
yang terkait dengan produk dan service, dengan proses. Untuk ini pengawasan
produksi dijalankan mulai dari desain ,pengawasan operasi, pengujian mutu bahan
dan hasil akhir dan pemakaian package yang tidak beracun dsb.
·
Hubungan Dengan Engineering dan
Maintance
Bagian ini bertanggung-jawab untuk desain pabrik,
maintance, dan melaksanakan fungsi perawatan gedung, pabrik dan peralatan, yang
semuanya sangat vital untuk mencegah, mengurangi frekuensi dan keparahan
kerugian.
·
Hubungan Dengan Bagian Personalia
Bagian personalia mempunyai banyak tanggungjawab
pada bagian resiko.Karena bagian personalia bertanggungjawab untuk seleksi dan
latihan personil, maka bagian personalia yang bertanggung-jawab dalam mengawasi
jabatan yang mengandung resiko.Dalam banyak kasus bagian personalia mempunyai
tanggung-jawab langsung untuk keselamatan.Dalam kasus lain tanggung-jawab ini
dipikul bersama dengan bagian engieerin dan bagian manajemen resiko.
SUMBER
DrsDarmawi, herman, manajemenresiko,bumiaksara,Jakarta ,1992
http://books.google.co.id/books
Tidak ada komentar:
Posting Komentar