Senin, 28 Januari 2013

TUGAS



 ( Asuransi dan Manajemen Risiko )




KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami,Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok ini yang alhamdullilah tepat pada waktunya yang bertopik “Asuransi dan Manajemen Risiko”.
Makalah ini berisikan tentang kontribusi manfaat manajemen risiko terhadap perusahaan,keluarga dan masyarakat.Makalah ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah softskill.Setiap mahasiswa diharuskan membuat makalah ini,karena dengan makalah ini mahasiswa mendapatkan gambaran.
Kami menyadari bahwa maklah kelompok ini masih sangat jauh dari sempurna,untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  ASURANSI DAN MANAJEMEN RISIKO
     
            Asuransi selalu di kaitkan dengan risiko, atau sebaliknya risiko di kaitkan dengan asuransi. Setiap orang dari semua organisasi selalu di hadapkan dengan risiko atau di hadapkan kepada ketidakpastian yang menimbulkan kerugian. Sumber risiko tersebut berbagai macam, antara lain berkaitan dengan kepemilikan atas harta benda, yang mungkin hilang tercuri, rusak karena usia, tau rusak karena ketinggalan zaman. Ada juga risiko yang bersumber dari kehilangan pekerjaan, gangguan kesehatan, kehilangan jiwa, atau risiko menjadi jompo, pikun, di makan usia. Banyak cara untuk menangani risiko yaitu mulai dari menghindarinya, menghadapinya, mengendalikannya, mengalihkannya tanpa asuransi, dapat juga dengan mengasuransikannya pada perusahaan asuransi.

                        1.1.1  DEFINISI RESIKO
            Asuransi dapat di lihat dari berbagai macam ilmu, ilmu hukum, ilmu ekonomi,
ilmu sejarah, ilmu risiko, ilmu actuarial, dan ilmu social. Asuransi adalah suatu bentuk pengendalian risiko yang di lakukan dengan cara mengalihkan atau transfer risiko dari satu pihak ke pihak laindalam hal ini adalah perusahaan asuransi, dari segi ekonomi asuransi berarti sutu pengumpulan dana yang dapat di pakai untuk menutup atau memberi ganti rugi kepada orang yang mengalami kerugian.

Asuransi juga memiliki berbagai manfaat yang di klasifikasikan ke dalam :
a.       Fungsi utama asuransi adalah sebagai pengalihan risiko, pengumpulan dana dan premi yang seimbang
b.      Funsi sekunder asuransi adalah untuk meranngsang pertumbuhan usaha, mencegah kerugian, pengendalian kerugian, memiliki manfaat social dan sebagai tabungan.
c.       Fungsi tambahan asuransii adalah sebagai investasi dana dan invisible earning
           


Risiko yang dapat di asuransikan adalah :
o   Risiko yang dapat di ukur dengan uang.
o   Risiko homogen ( risiko yang sama dan cukup banyak di jamin oleh asuransi ).
o   Risiko murni ( risiko ini tidak mendatangklan keuntungan ).
o   Risiko particular ( risiko dari sumber individu ).
o   Risiko yang terjadi secara tiba-tiba ( accidental ).
o   Insurable interest ( tertanggung memiliki kepentingan atas obyek pertanggungan )
o   Risiko yang tidak bertentangan dengan hokum

Prinsip dasar asuransi :
o   Insurable interest
Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara tertanggung dengan yang di asuransikan dan di akui secara hukum.
o   Utmost good faith
Suatu tinadakan untuk mengungkapakan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang material ( material fact ) mengenai sesuatu yang akan di asuransikan baik yang di minta maupun tidak. Artinya adalah si penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya syarat atau kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar atas objek atas kepentingan yang di pertanggungkan.
o   Proximate cause
Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen.
o   Indemnity
Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi financial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian ( KUHD pasal 252, 253 dan di pertegas dalam pasal 278).
o   Subrogation
Pengalihan hak tuntut dan tertanggung kepada penanggung setelah klaim di bayar.
o   Contribution
Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memeberiakan indemnity.

1.1.2 MANAJEMEN RESIKO
           
            Risiko didefinisikan sebagai peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan sehinggga resiko hanya terkait dengan situasi yang memungkinkan munculnya hasil negative serta berkaitan dengan kemampuan memperkirakan terjadinya hasil negative.Kejadian risiko merupakan kejadian yang memunculkan peluang  atau peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan. Kerugian risiko diakibatkan oleh kejadian risiko baik secara langsung maupun secara tidak langsung.Kerugian itu sendiri dapat berupa kerugian financial maupun kerugian non financial.
            Manajemen risiko dan asuransi memiliki akar yang sama, yaitu pemikiran pelaku du nia usaha untuk menghindari ketidakpastian.

2.1 Kontribusi Manfaat Manjemen Risiko Terhadap Perusahaan,Keluarga,dan Masyarakat
Sehubungan dengan kenyataan, bahwa ketidakpastian itu selalu ada, semua orang termasuk juga manajemen perusahaan harus selalu berusaha menanggulangi risiko-risiko yang terjadi atau yang mungkin terjadi, artinya berupaya untuk menghilangkan kerugian, atau paling tidak meminimalkan kerugian bila risiko dari ketidakpastian itu terjadi.Manajemen Risiko yang baik akan dapat meminimalkan kerugian-kerugian yang dihadapi perusahaan. 
Sehingga perusahaan bisa tetap menjaga kelangsungan hidupnya bahkan bisa berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar dan sukses dalam bisnisnya.  Sebaliknya perusahaan yang tidak memiliki Manajemen Risiko yang baik, sama saja perusahaan tersebut membiarkan dari segala kemungkinan yang bisa menimbulkan kerugian bagi perusahaan.  Tentu saja kalau kerugian yang terjadi sangat besar bisa membuat perusahaan tersebut bangkrut. Kemungkinan ini sangat besar, oleh karena risiko itu bisa datang dari mana saja, sumber-sumber ataupun sebab-sebab yang bisa menimbulkan risiko tersebut sangat banyak.
Selanjutnya bila perusahaan terhindar dari risiko-risiko yang sangat merugikan maka perusahaan tersebut akan terjaga kelangsungan hidupnya bahkan bisa berkembang lebih besar, perusahaan pun dapat meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Karyawan yang bekerja di perusahaan tentunya akan lebih tenang dalam bekerja.  Karyawan yang lebih tenang, sehat dan aman dalam bekerja karena antara lain adanya Manajemen Risiko yang baik dari perusahaan yang  menjamin keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan karyawan, maka selanjutnya para karyawan dari perusahaan ini akan lebih mampu memberikan kesejahteraan kepada keluarganya.
Pada gilirannya ketika semua perusahaan telah menerapkan Manajemen Risiko yang baik, setiap individu juga menerapkan Manajemen Risiko yang baik maka pada gilirannya masyarakat secara keseluruhan terhindar atau dapat meminimalkan kerugian dari risiko-risiko yang merugikan, pada akhirnya masayarakat pun akan meningkat kesejahteraannya.




2.1.1 Kontribusi Terhadap Perusahaan
Kontribusi yang mungkin diberikan terhadap perusahaan dapat dibagi dalam 5 kategori :
a)      manajemen resiko dapat mencegah perusahaan dari kegagalan, sebagian besar hancurnya fasilitas yang dapat menyebabkan perusahaan ditutup,jika perusahaan belum ada kesiapan ,belum ada kesiap sediaan menghjadapi musibah itu,manajemen resiko tersebut perusahaan dapat terhindar dari keancuran.
b)      Oleh karena laba data ditingkatkan dengan jalan mengurangi pengeluaran,maka manajemen resiko menunjang secara langsung peningkatan laba misalnya : manajemen resiko dapat mengurangi  pengeluaran dengan jalan mengurangi resiko kerugian perusahaan.
c)      Manajemen resiko dapat menyumbang secara tidak langsung laba sedikitnya dengan cara” berikut :
-       Jika sebuah perusahaan memanajeri resiko murninya dengan berhasil, maka manajer akan bersikap tenang dan percaya diri dan membuka pikiran untuk menyelidiki resiko spekulatif
-       Dengan membebaskan manajer umum dari memikirkan aspek resiko murni dari  
      proyek yang bersifat spekulatif, maka menejemen resiko dalam hal ini menunjang     
     peningkatan kualitas keputusan yang diambil.
-       Bila keputusan telah diambil untuk menerima proyek yang bersifat spekulatif, maka penanganan resiko spekulatif lebih efisien.
-       Manajemen resiko dapat mengurangi fluktuasi laba tahunan dan aliran kas.
-       Melalui persiapan sebelumnya, manajemen resiko dalam banyak hal dapat membuat perusahaan melanjutkan kegiatannya walaupun telah mengalami kerugian, jadi dengan demikian mencegah langganan pindah kepesaing.

d)     Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan terhadap resiko murni, merupakan harta non material bagi perusahaan itu.
e)      Manajemen resiko melindungi perusahaan dari resiko murni ,dan karna kreitur pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung menolong meningkatkan public image.

2.1.2 Kontribusi Terhadap Keluarga
a) Manajer resiko dapat mempersiapkan keluarga dalam 5 faedah tersebut diatas,
sebagai contoh :
dengan melindungi keluaraga terhadap catastrophic losses, maka keluarga tersebut terhindar dari musibah.
b) Manajemen resiko yang sehat mungkin menyanggupkan suatu keluarga untuk mengurangi pengeluaran untuk asuransi tanpa mengurangi sifat perlindungannya.
c) Jika suatu keluarga telah dilindungi terhadap kematian atau kesehatan, kehilangan atau kerusakan harta bendanya, maka keluarga itu mungkin akan lebih berani untuk menanggung resiko dalam investasi atau persetujuan mengenai karier
d)     Suatu keluarga dapat disembuhkan dari tekanan fisik dan mental.
e)      Keluarga mungkin pula memetik faedah dari program manajemen resiko yang menolong orang orang lain.

2.1.3 Kontribusi Terhadap Masyarakat
Masyarakat juga memetik faedah dari makin lebih efisienya manajemen resiko menangani perusahaan dan keluarga akan mengurangi bebanmasyarakat (social cost )




2.2 Tujuan Manajemen Risiko
            Tujuan utama manajemen risiko adalah untuk memastikan bahwa tujuan bisnis perusahaan akan tercapai dan aset-asetnya aman terjaga.
Tujuan manajemen resiko adalah untuk meminimalisir kerugiandan meningkatkan kesempatan atau peluang.
·         Berusaha agar perusahaan tetap hidup (survive).
·         Memberika rasa aman (security).
·         Biaya manajemen resiko yang rendah keuntangan yang lebih tinggi.
·         Pendapatan yang stabil dan wajar.
·         Tidak ada atau kecil saja gangguan kegiatan.
·         Perkembangan perusahaan yang berkesinambungan.
·         Kepuasan bagi perusahaan dalam tugas social.
·         Kepuasan memenuhi kewajiban social baik terhadap pemilik perusahaan atau pun pihak lainnya.

2.3 Hubungan Risiko dengsn Fungsi-Fungsi Lain Dalam Perusahaan
·         Hubungan Dengan Fungsi Akunting.
Bagian akunting menjalankan kegiatan manajemen resiko yang penting, yaitu :
1.      Mengurangi kesempatan pegawai melakukan pengelapan dengan jalan melakukan, internal control dan internal audit.
2.      Melalui rek asset bagian akunting mengidentifikasikan dan mengukur eksposur kerugian terhadap harta.
3.      Melalui penilain rek seperti rekening piutang, bagian akunting mengukur resiko piutang dan mengalokasikan cadangan dana eksposur kerugian piutang.
Bagian akunting juga dapat menciptakan resiko, seperti resiko pemakaian komputer, resiko tanggung gugat karena kemungkinan terjadi penyajian informasi yang salah.


·         Hubungan Dengan Fungsi Keuangan
Bagian keuangan melakukan banyak penetapan yang mempengaruhi manajemen resiko.
1.      Manajemen resiko biasanya bawahan direktur keuangan.
2.      Bagian keuangan menganalisis pengaruh turunnya profit dan cash flow.
3.      Dalam menetapkan apakah perusahaan akan membeli peralatan yang mahal atau gedung baru, makan manajemen financial seharusnya mempertimbangkan resiko murni yang tercipta karna tindakan itu.
4.      Jika perusahaan meminjam uang dengan menggunakan harta sebagai kolateral ,biasanya pemberi pinjaman menuntut agar harta itu diasuransikan, yang selanjutnya akan melibatkan kegiatan manajemen resiko.


·         Hubungan Dengan Marketing
Kegiatan marketing dapat menciptakan resiko terutama resiko tanggung gugat misalnya:
Perusahaan bisa dituntut oleh pihak luar berkenaan dengan pengguanaan packaging yang tidak memenuhi sarat. Perusahaan mungkin lalai memberitahu kepada konsumen tentang bahaya yang mungkin terjadi jika produk itu menyimpang dari aturan yang diberikan. Marketing manager pada keadaan tertentu mungkin harus meminta pertimbangan manager resiko sebelum melaksanakan suatu perjanjian, karna pihak lain mungkin memindahkan resiko sedangkan pihak manager marketing belum menyadarinya. Itulah sebabnya bagian marketing selalu awas terhadap resiko yang timbul pada setiap aktivitas marketing, dan bagian manajemen resiko seharusnya diberi informasi secepatnya.

·         Hubungan Dengan Bagian Produksi
Kegiatan ini juga menciptakan resiko karna itu bagian produksi harusnya mengidentifikasikan dan mengevaluasi bahaya bahaya yang terkait dengan produk dan service, dengan proses. Untuk ini pengawasan produksi dijalankan mulai dari desain ,pengawasan operasi, pengujian mutu bahan dan hasil akhir dan pemakaian package yang tidak beracun dsb.

·         Hubungan Dengan Engineering dan Maintance
Bagian ini bertanggung-jawab untuk desain pabrik, maintance, dan melaksanakan fungsi perawatan gedung, pabrik dan peralatan, yang semuanya sangat vital untuk mencegah, mengurangi frekuensi dan keparahan kerugian.

·         Hubungan Dengan Bagian Personalia
Bagian personalia mempunyai banyak tanggungjawab pada bagian resiko.Karena bagian personalia bertanggungjawab untuk seleksi dan latihan personil, maka bagian personalia yang bertanggung-jawab dalam mengawasi jabatan yang mengandung resiko.Dalam banyak kasus bagian personalia mempunyai tanggung-jawab langsung untuk keselamatan.Dalam kasus lain tanggung-jawab ini dipikul bersama dengan bagian engieerin dan bagian manajemen resiko.













SUMBER
DrsDarmawi, herman, manajemenresiko,bumiaksara,Jakarta ,1992
http://books.google.co.id/books